Sabtu, 21 November 2015

Goresan Kata Berdarah


                                “GORESAN KATA BERDARAH”                                 

Goresan kata berdarah, mencekam berlumuran menyiksa. Sulit! Menusuk dengan bait, mencabuk
dengan kalimat. Hentakan bebatuan mungkin akan memecahkan. Hingga rapuh dengan aliran darah.
Pukulan baja mememarkan kata. Membiru!
Tak pernah henti dan tak tentu
Tusukan pisau belati terasa tak henti
Karna kata telah tergores. Karna goresan menimbulkan darah.
Desakan nafas dalam lumuran darah menderu, darah menngalir tak menentu.
Kata dalam darah membelenggu, menusuk dalam kalbu.
Kata merubah malaikat menjadi iblis
Merenggut aliran nafas, menampar detak jantung, mengikat aliran nadi.
Menggores dalam menimbun senyuman
Mematahkan sayap dengan pedang
Memaksa berjalan dalam serpihan kaca, kaca menusuk hingga tulang.
Memanahkan seribu anak panah, menusuk semua organ.
Mendorong dari yang paling tinggi, hingga jatuh ke dasar bumi.
Berhamburan darah, mengalir, membeku.
Goresan kata berdarah, merenggut urat nadi. Memutuskannya tiada henti.
Menusuk hingga kesekian kali
Melemparkan ketembok yang penuh pisau.
Darah. Merah pekat, mengalir.
Menjadikan lautan merah darah.
Membiarkan bebatuan menghantam kepala kosong.
Mengalirkan racun mematikan kedalam detak jantung.
Merampas hati dari dalam tubuh, membuangnya entah kemana.
Menggenggam bola mata, mengiris telinga dan menghanyutkannya.
Dengan penuh goresan, lumuran darah.
Kata indah pun menjadi pedang iblis yang menakutkan.
Sorotan ketulusan pun menjadi tatapan setan.
Kehangatan dirasakan seperti tusukan sengatan
Goresan kata berdarah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar